Limbah domestik pada umumnya dibagi menjadi dua kategori. Untuk yang pertama limbah cair domestik yang asalnya berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan juga limbah pestisida. Dan yang kedua yaitu limbah cair yang asalnya dari kakus. Misalnya seperti sabun, shampo, tinja dan juga limbah air seni. Limbah cair domestik akan menghasilkan senyawa organik yang berupa protein, karbohidrat, lemak dan juga asam nukleat. dan ketika musim kemarau pada waktu debit air turun sampai dengan 300%. Oleh sebab masukan bahan organik pada badan air akan mengakibatkan penurunan dari kualitas air. Untuk bagian yang paling berbahaya dari limbah domestik yaitu mikroorganisme patogen yang ada pada tinja, Sebab bisa menularkan beragam penyakit jika masuk pada tubuh manusia.
Pada dalam 1 gram tinja terdapat 1 milyar partikel virus infektif. Dan pastinya mampu bertahan hidup selama beberapa minggu dalam suhu dibawah 10 derajat Celcius. Ada 4 mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam tinja yaitu : virus, Protozoa, cacing dan bakteri yang biasanya diwakili oleh jenis Escherichia coli (E-coli). Menurut penelitian jika air limbah domestik yang belum diolah punya kandungan virus sebesar 100.000 partikel virus infektif di tiap liternya. Maka lebih dari 120 jenis virus patogen yang ada pada air seni dan tinja. Sebagian besar virus tersebut bisa menyebabkan penyakit. Dan limbah tersebut juga bisa mencemari lingkungan. Oleh sebab itu pengolahan limbah dengan IPAL sistem biofilter perlu dilakukan.
Pengolahan Tinja Dengan Tangki IPAL Sistem Biofilter
Air limbah rumah tangga yang akan diolah dikumpulkan dari beberapa rumah dengan cara dialirkan lewat pipa PVC. Jenis air limbah yang diolah yakni seluruh air limbah rumah tangga buangan kamar mandi dan buangan (Iimbah) tinja. Limbah mengalir pada alat pengolahan dengan lubang pemasukan (inlet) menuju ruang (bak) pengendapan awal. Kemudian air limpasan dari bak pengendapan awal air dialirkan pada zona anaerob. Zona anaerob itut terdiri atas dua ruangan yang diisi dengan media dari bahan plastik sarang tawon guna pembiakan mikroba. Pertama air limbah mengalir yang arah aliran dari atas ke bawah, lalu ke dua air limbah mengalir alirannya arah dari bawah ke atas.
Kemudian air limpasan dari zona anaerob ke dua mengalir pada zona aerob melalui lubang . Pada zona aerob tersebut air limbah dialirkan pada unggun media plastik sarang tawon, arah alirannya dari bawah ke atas, sembari dihembuskan dengan udara. Air limbah dari masuk pada bak pengendapan akhir melewati saluran yang terdapat pada bagian bawah. Air limbah yang terdapat pada dalam bak pengendapan akhir tersebut disirkulasikan. Lalu Limpasan dari bak pengendapan akhir itu termasuk air hasil olahan dan keluar melewati lubang pengeluaran. Kemudian masuk pada bak kontaktor khlor. Lalu air limpasan dari bak kontaktor dibuang pada saluran umum. Sesudah proses berjalan selama dua hingga empat minggu dalam permukaan media sarang tawon akan tumbuh lapisan mikro-organisme, yang akan menguraikan senyawa polutan yang terdapat pada air limbah. Dengan IPAL sistem biofilter ini limbah akan keluar jadi air yang ramah linglkungan.
Keunggulan IPAL Sistem Biofilter
Pengolahan air limbah berupa tinja dengan proses biofilter mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
- Tahan pada fluktuasi jumlah air limbah ataupun fluktuasi konsentrasi.
- Operasional serta dalam perawatannya mudah dan juga sederhana.
- Konsumsi energi (listrik untuk blower) juga lebih rendah.
- Tahan terhadap fluktuasi debit ataupun dengan konsentrasi.
- Bisa diaplikasikan untuk pengolahan berbagai macam air limbah, baik itu dari limbah domestik maupun dari limbah industri.
- Bisa dirancang untuk skala kecil ataupun skala besar.